UNIKNYA KOSA KATA AL-QURAN, ANTARA JUMLAH BILANGAN
KATA DENGAN AKIBATNYA
Al-Qur’an seringkali turun secara
spontan dalam rangka merespon sebuah peristiwa atau merespon tentan adanya
pertanyaan. Keadaan seperti ini tentunya tidak memberi peluang untuk berpikir
atau menyusun jawaban redaksi yang indah dan teliti. Meskipun demikian, setelah
al-Qur’an selesai diturunkan dan kemudian dilakukan analisis serta perhitungan
tentang redaksi-redaksinya, ditemukan hal hal yang menajubkan. Banyak sekali
ditemukan adanya keseimbangan yang sangat serasi antara kosa kata Al-Quran.
Berikut ini adalah sebagaian contoh dari
keseimbangan jumlah pengulangan kosa kata Al-Quran. Salah satunya ada didalam
kitab Min al-I’jaz al-Balaghi wa al-‘Adadi li al-Qur’an al-Karim,
Abu Zahra menjelaskan tentang pengklasifikasian tentang keseimbangan
pengulangan kosa kata al-Qur’an.
Keseimbangan antara jumlah bilangan kata
dengan antonimnya
·
Al-Hayah (Hidup) dan al-Maut (mati)
masing-masing sebanyak 145 kali
·
An-Naf’ (manfaat) dan al-Madharrah (mudarat)
masing-masing sebanyak 50 kali
·
Al-Harr (panas) dan al-Bard (dingin)
masing-masing sebanyak 4 kali
·
Ath-Thuma’ninah (ketenangan) dan adh-Dhik (Kesempitan)
masing-masing sebanyak 13 kali
·
Ar-Rahbah (cemas) dan al-Raghbah (harap)
masing-masing sebanyak 8 kali
·
Al-kufr (kekufuran) dan al-Iman (iman)
masing-masing sebanyak 17 kali
·
Al-Shaif (musim panas) dan al-Syita’ (musim
dingin) masing-masing sebanyak 1 kali
Keseimbangan antara jumlah bilangan kata
dengan sinonimnya
·
al-Harts dan az-Zira’ah (membajak /
bertani) masing-masing sebanyak 14 kali
·
al-‘Ushb dan al-Dhurur (membanggakan
diri / angkuh) masing-masing sebanyak 27 kali
·
al-Dhallun dan al-Mauta (orang sesat /
mati jiwanya) masing-masing sebanyak17 kali
·
al-Qur’an, al-Wahyu dan al-Islam (al-Qur’an,
wahyu, dan islam) masing-masing sebanyak 70 kali
·
al-‘Aql dan an-Nur (akal dan cahaya)
masing-masing sebanyak 49 kali
·
al-Jahr dan al-‘Alaniyah (Nyata)
masing-masing sebanyak 16 kali
Keseimbangan antara jumlah bilangan kata
dengan akibatnya
·
al-Infaq (infaq) dan ar-Ridha (kerelaan)
masing-masing sebanyak 73 kali
·
al-Bukhl (pelit) dan al-Khasarah (penyesalan)
masing-masing sebanyak 12 kali
·
al-Kafirun (orang-orang kafir) dan al-Nar (neraka)
masing-masing sebanyak 154 kali
·
az-Zakah (zakat / penyucian) dan al-Barakah (kebajikan
yang banyak) masing-masing sebanyak 32 kali
·
al-Fahisyah (kekejian) dan al-Ghadb (murka)
masing-masing sebanyak 26 kali
Keseimbangan antara jumlah bilangan kata
dengan penyebabnya
·
al-Israf (pemborosan) dan al-Sur’ah (ketergesa-gesaan)
masing-masing sebanyak 23 kali
·
al-Mau’izhah (nasihat) dan al-Lisan (lidah)
masing-masing sebanyak 25 kali
·
al-Asraa (tawanan) dan al-Harb (perang)
masing-masing sebanyak 6 kali
·
as-Salam (kedamaian) dan ath-Thayyibat (kebajikan)
masing-masing sebanyak 26 kali
Ditemukan juga keseimbangan yang khusus
·
Kata yaum dalam
bentuk tunggal ditemukan sejumlah 365 kali. Sama dengan jumlah hari dalam
waktu satu tahun.
·
Sedangkan yaum dalam bentuk plural
(ayyam) atau dua (yaumaini), jumlahnya keseluruhannya ada 30 yang sama dengan
jumlah hari dalam sebulan.
·
kata sujud yang
dilakukan oleh mereka yang berakal disebutkan sebanyak 34 kali. Jumlah tersebut
sama dengan jumlah sujud dalam salat sehari-hari yang dilakukan di dalam lima
waktu sebanyak 17 rakaat. Pada setiap rakaat, dilakukan dua kali sujud sehingga
jumlahnya menjadi 34 kali sujud.
·
Kata Shalawat disebut
lima kali sama dengan jumlah salat wajib sehari semalam, yaitu shubuh, zuhur,
ashar, maghrib, dan isya’.
·
Kata kerja perintah (fiil al-Amr) aqim atau aqimu (dirikanlah)
yang diikuti dengan kata salat disebut sebanyak 17 kali yang
sama dengan jumlah rakaat salat fardlu (17 rakaat). Yang
mendukung hal demikian, adalah juga disebutkan kata fardh dengan
berbagai turunan katanya yang disebut sebanyak 17 kali yang sama dengan jumlah
rakaat salat fardhu dalam sehari semalam.
·
Menurut keyakinan kaum muslimin, rasul
yang mendapatkan gelar ulul ‘azmi berjumlah lima orang, yaitu
Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad saw. dalam al-Qur’an, ternyata kata ‘azm disebut
sebanyak lima kali sama dengan jumlah para rasul yang termasuk ulul
‘azmi.
·
Kata Adam dan Isa disebutkan sebanyak 25
kali. Hal ini adalah sesuatu yang menarik. Dalam surat Ali Imran ayat 59,
dijelaskan mengenai kesamaan antara Nabi Adam dan Nabi Isa dalam proses
penciptaanya. Dan ternyata juga ditemukan jumlah kesamaan jumlah penyebutan
kedua nama nabi tersebut.
Fakta-fakta ini membuktikan adanya
ketelitian dan keteraturan susunan kosa kata Al-Quran. Mengurangi satu huruf
saja, atau mengganti sebuah kalimat dengan yang semakna, akan mengacaukan
keseimbangan ini. Fakta ini juga bisa menjadi bukti kehebatan dan keistimewaan
al-Qur’an yang bisa dipahami oleh siapapun, dengan logika dan pemikiran
sederhana. Tidak seperti keindahan bahasa al-Qur’an yang hanya bisa dipahami
dan diketahui oleh mereka yang memahami sastra Arab, karena keindahan bahasa
diperoleh melalui perasaan tidak dengan mengunakan penalaran atau logika
semata.
Perhitungan jumlah kalimat dan huruf
dalam al-Qur’an juga menjadi bukti shahih besarnya perhatian umat Islam
terhadap kitab sucinya. Ada juga sebagian kalangan mencurigai bahwa fenomena
ini adalah sebuah kebetulan. Jika dikatakan demikain mengapa ditemukan tidak
hanya dalam satu tempat saja, bahkan ditemukan di banyak tempat. Keseimbangan
bilangan yang saat ini telah ditemukan tidak mustahil akan terus bertambah
dimasa yang akan datang. Wallahua’lam[]
TOKO IQRO BOOK STORE
π± HP/SMS/WA : 0812-8091926
π️ Sekarang Belanja Produk
Produk IQRO BOOKSTORE Lebih Mudah Dan Lebih Murah
Klik Di Sini Saja :
π️https://wa.me/c/628111401544
π️https://shopee.co.id/tokoiqrobookstore?v=930&smtt=0.0.3
π️https://tokopedia.link/KKdxYPMAoib
π️https://www.bukalapak.com/u/tokoiqrobookstore
π️https://s.lazada.co.id/s.Vcelq
π️iqrobookstore.blogspot.com
ALAMAT TOKO IQROBOOKSTORE :
Jl.Transad 4 No 8, Ujung Aspal, Jatiranggon, Jatisampurna,
Bekasi
Telp : (021) 84598427
- WA :
0812-8091926
Komentar
Posting Komentar