Berapa banyak orang yang berpuasa namun ia tidak mendapatkan apa-apa
dari puasanya kecuali lapar dan dahaga…” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits Rasulullah tersebut harusnya dapat
membangkitkan kewaspadaan kita untuk tidak terjerumus didalamnya. Berikut ini
adalah uraian yang patut direnungkan agar kita tidak termasuk orang-orang yang
disinggung dalam hadits Rasulullah tersebut.
12 Tanda
Gagal Ramadhan ?
1. Gampang mengulur shalat fardhu.
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti
(yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka
kelak mereka akan menemui kesesatan kecuali orang-orang yang bertaubat dan
beramal shalih.” (Maryam: 59)
Menurut Sa’id bin Musayyab, yang dimaksud dengan tarkush-shalat
(meninggalkan shalat) ialah tidak segera mendirikan shalat tepat pada waktunya.
Misalnya menjalankan shalat zhuhur menjelang waktu ashar, ashar menjelang
maghrib, shalat maghrib menjelang isya, shalat isya menjelang waktu subuh serta
tidak segera shalat subuh hingga terbit matahari. Orang yang bershiyam Ramadhan
sangat disiplin menjaga waktu shalat, karena nilainya setara dengan 70 kali
shalat fardhu di bulan lain.
2. Malas menjalankan ibadah-ibadah
sunnah.
Termasuk di dalamnya menjalankan ibadah shalatul-lail. Mendekatkan diri kepada
Allah dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah merupakan ciri orang yang
shalih.
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang
yang bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan baik dan mereka berdoa
kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’
kepada Kami.” (Al-Anbiya:90)
“Dan hamba-Ku masih mendekatkan diri
kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah, sampai Aku mencintainya.” (Hadits
Qudsi)
3. Ketika bulan ramadhan tidak
dioptimalkan untuk banyak mengeluarkan infak dan shadaqoh
Takut rugi jika mengeluarkan banyak
infaq dan shadaqah adalah tandanya. Salah satu sasaran utama shiyam agar
manusia mampu mengendalikan sifat rakus pada makan minum maupun pada harta
benda, karena ia termasuk sifat kehewanan (Bahimiyah). Cinta dunia serta
gelimang kemewahan hidup sering membuat manusia lupa akan tujuan hidup
sesungguhnya.
Mendekat kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala, akan menguatkan sifat utama
kemanusiaan (Insaniyah).
4.
Malas membaca Al-Qur’an.
Ketika
target pembacaan Qur’an yang di canangkan minimal satu kali khatam dalam
Ramadhan tidak terpenuhi. Ramadhan
juga disebut Syahrul Qur’an, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an.
Orang-orang shalih di masa lalu menghabiskan waktunya baik siang maupun malam
Ramadhan untuk membaca Al-Qur’an.
“Ibadah ummatku yang paling utama adalah
pembacaan Al-Qur’an.” (HR Baihaqi)
Ramadhan adalah saat yang tepat
untuk menimba dan menggali sebanyak mungkin kemuliaan Al-Qur’an sebagai
petunjuk hidup. Kebiasaan baik ini harus nampak berlanjut setelah Ramadhan
pergi, sebagai tanda keberhasilan latihan di bulan suci.
5. Mudah mengumbar amarah.
Ramadhan adalah bulan kekuatan. Nabi Saw bersabda: “Orang kuat bukanlah orang yang selalu menang ketika berkelahi. Tapi
orang yang kuat adalah orang yang bisa menguasai diri ketika marah.”
Dalam hadits lain beliau bersabda: “Puasa
itu perisai diri, apabila salah seorang dari kamu berpuasa maka janganlah ia
berkata keji dan jangan membodohkan diri. Jika ada seseorang memerangimu atau
mengumpatmu, maka katakanlah sesesungguhnya saya sedang berpuasa.” (HR. Bukhari
dan Muslim dari Abu Hurairah)
6. Gemar bicara sia-sia, dusta,
ghibah, mengadu domba dll.
“Barangsiapa
tidak meninggalkan perkataan dusta perbuatan Az-Zur, maka Allah tidak
membutuhkan perbuatan orang yang tidak bersopan santun, maka tiada hajat bagi
Allah padahal dia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR Bukhari dari
AbuHurairah)
Kesempatan Ramadhan adalah peluang bagi kita untuk mengatur dan melatih lidah
supaya senantiasa berkata yang baik-baik. Umar ibn Khattab Ra berkata: “Puasa
ini bukanlah hanya menahan diri dari makan dan minum saja, akan tetapi juga
dari dusta, dari perbuatan yang salah dan tutur kata yang sia-sia.” (Al Muhalla
VI: 178) Ciri orang gagal memetik buah Ramadhan kerap berkata di belakang
hatinya. Kalimat-kalimatnya tidak ditimbang secara masak: “Bicara dulu baru
berpikir, bukan sebaliknya, berpikir dulu, disaring, baru diucapkan.”
7.
Jika saat berbuka puasa menjadi saat melahap semua keinginan nafsunya
yang tertahan sejak pagi hingga petang. Menjadikan saat berbuka menjadi
kesempatan “balas dendam” dalam upaya menahan lapar dan haus selama
siang hari, bila ini terjadi, berarti nilai pendidikan puasa menjadi hilang
8.
Menyia-nyiakan waktu.
Al-Qur’an mendokumentasikan dialog
Allah Swt dengan orang-orang yang menghabiskan waktu mereka untuk bermain-main.
“Allah bertanya: ‘ Berapa tahunkan
lamanya kamu tinggal di bumi?’
Mereka menjawab: ‘Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari. maka tanyakanlah
kepada orang-orang yang menghitung.’
Allah berfirman: ‘Kamu tidak tingal di
bumi melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui. "Maka
apakah kamu mengira sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja),
dan kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang
sebenarnya; tidak Tuhan yang berhak disembah selain Dia, Tuhan yang mempunyai
‘Arsy yang mulia.” (Al-Mu’minun: 112-116)
Termasuk gagal dalam ber-Ramadhan orang yang lalai atas karunia waktu dengan
melakukan perbuatan sia-sia, kemaksiatan, dan hura-hura. Disiplin waktu selama
Ramadhan semestinya membekas kuat dalam bentuk cinta ketertiban dan
keteraturan. Bila seseorang meraih berkah bulan suci ini, jiwanya mantap,
hatinya tenteram,
9. Rendah motivasi hidup berjama’ah.
Frekuensi shalat berjama’ah di masjid meningkat tajam selama Ramadhan. Selain
itu, lapar dan haus menajamkan jiwa sosial dan empati terhadap kesusahan sesama
manusia, khususnya sesama Muslim. Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang berjuang
secara berjama’ah, yang saling menguatkan.
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang
yang berperang di jalan-Nya dalam saatu barisan yang teratur, seakan-akan
mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash-Shaf: 4) Ramadhan
seharusnya menguatkan motivasi untuk hidup berjama’ah.
10. Malas membela dan menegakkan
kebenaran.
Sejumlah peperangan dilakukan kaum Muslimin melawan tentara-tentara kafir
berlangsung di bulan Ramadhan. Kemenangan Badar yang spektakuler itu dan
penaklukan Makkah (Futuh Makkah) terjadi di bulan Ramadhan. Di tengah gelombang
kebathilan dan kemungkaran yang semakin berani unjuk gigi, para alumni akademi
Ramadhan seharusnya semakin gigih dan strategis dalam membela dan menegakkan
kebenaran. Jika bulan suci ini tidak memberi bekal perjuangan baru yang
bernilai spektakuler, maka kemungkinan besar ia telah meninggalkan kita sebagai
pecundang.
11. Sibuk mempersiapkan Lebaran.
Ketika hari hari menjelang idul fitri sibuk dengan persiapan lahir, tapi tidak
sibuk dengan memasok perbekalan sebanyak-banyaknya pada 10 malam terakhir untuk
memperbanyak ibadah. Lebih bayak berfikir untuk bisa merayakan Idul Fitri.
Banyak yang lupa bahwa 10 malam terakhir merupakan saat-saat genting yang
menentukan nilai akhir kita di mata Allah dalam bulan mulia ini. Menjadi
pemenang sejati atau pecundang sejati.
12. Idul Fitri dianggap hari kebebasan.
Secara harfiah makna Idul Fitri berarti “hari kembali ke fitrah”. Namun
kebanyakan orang memandang Iedul Fitri laksana hari dibebaskannya mereka dari
“penjara” Ramadhan. Akibatnya, hanya beberapa saat setelah Ramadhan
meninggalkannya, ucapan dan tindakannya kembali cenderung tak terkendali,
syahwat dan birahi diumbar sebanyak-banyaknya. Nyaris tidak ada ibadah yang
ditindak lanjuti pada bulan-bulan selanjutnya. Mereka lupa bahwa Iedul Fitri
seharusnya menjadi hari di mana tekad baru dipancangkan untuk menjalankan peran
khalifah dan abdi Allah secara lebih professional. *Hidayatullah)
TOKO IQROBOOKSTORE
📚
MENJUAL : Buku-Buku Islam, Aneka Al Quran Indonesia, Mushaf Utsmani, Komik
Islam, Buku Cerita Anak, Novel Islam, Aneka Kamus, Cd/Speaker Murattal Quran,
Aneka Parfum, Aneka Kurma, Aneka Herbal
Dll
🛍️ Sekarang Belanja Produk
Produk IQRO BOOKSTORE Lebih Mudah Dan Lebih Murah, Klik Di Sini Saja :
🛍️https://wa.me/c/628111401544
🛍️https://shopee.co.id/tokoiqrobookstore?v=930&smtt=0.0.3
🛍️https://tokopedia.link/KKdxYPMAoib
🛍️https://www.bukalapak.com/u/tokoiqrobookstore
🛍️https://s.lazada.co.id/s.Vcelq
🛍️iqrobookstore.blogspot.com
📮 ALAMAT TOKO IQRO
BOOKSTORE :
JL. TRANSAD IV NO.8 KEL. JATIRANGGON,
KEC. JATISAMPURNA, KOTA BEKASI, JAWA BARAT
📱 HP/SMS/WA : 0812-8091926
Komentar
Posting Komentar