Saya mengadu pada guru Waqi’ tentang mutu hafalanku yang buruk
Maka ia mengarahkan agar aku meningalkan maksiat
Ia berkata,:Ketahuilah, ilmu adalah kemuliaan
Dan kemuliaan Allah tidak diberiakan kepada ahli maksiat
Secangkir khamar kurasakan kelezatanya
Cangkir-cangkir selanjutnya seakan-akan hanya obat penawarnya
Maksiat yang aku lakukan hanya obat penawar, sekaligis penyakit
Sebagai peminum khamar yang minum khamarnya sebagai penawar
Saya melihat dosa-dosa mematikan hati
Jika kecanduan berbuat dosa ia akan menhinakanya
Melepaskan diri dari dosa adalah kehidupan bagi hati
Dan menentang dosa-dosa adalah lebih baik
Tidak ada yang merusak agama melainkan raja-raja
Dan para pendeta yang jahat
Benarlah perkataan seorang pujangga,
Jika kamu berada pada suatu nikmat maka jagalah
Karena dosa akan menghilangkanya
Jagalah nikmat itu dengan Tuhan manusia
Karena Ia sanagat cepat siksanya
Jauhilah kezaliman sekuatmu
Berpergilah dengan hatimu ke penjuru dunia
Agar kamu melihat bekas-bekas siksa orang yang berbuat zalim
Itulah tempat tingal mereka yang menjadi saksi perbuatan mereka
Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya bagi mereka dari pada kezaliman
Dan itulah yang meluluhlantakkan mereka
Berapa banyak kebun yang mereka tingalkan
dan istana-istana dan yang alinya yang menjadi bencana besar
mereka masuk neraka Jahim dan mereka kehilangan nikmat-nikmat
apa yang mereka dapatkan bagaikan mimpi
Ia mengutamakan Allah dengan kesetiaan dan pujaan
Dan ia memalingkan diri dari hal-hal yang mendatangkan celaan dan pelaku
Kita lakukan dosa demi dosa
Sementara kita berharap tingal di Surga-Nya Yang Maha Pemberi nikmat yang kekal
Padahal kita tahu bahwa dua bapak ibu kita (Adam dan Hawa)
Keduanya keluar dari kerajaan Surga-Nya hanya karena satu dosa
Wahai Tuhan, aku disuruh mengucapkan disaat aku sudah lelah
Di mana jalan menuju tempat buang air yang ada pancuranya?
Seorang pujangga menyindir orang-orang seperti ini,
Wahai orang yang merasa aman dari perbuatan buruk
Apakah Anda sudah memiliki tanda tangan jaminan hidupmu?
Anda memadukan dua kesalahan sekaligus, yaitu merasa aman dan mengikuti hawa nafsu
Salah satu saja cukup membinasakan seseorang
Sementara orang-orang muhsin (pelaku kebaikan) menempuh jalan dengan penuh ketakutan (bukan merasa aman)
Dan Anda tidak menempuh jalan yang mereka tempuh
Anda menaburkan benih kebodohan dan perbuatan melampaui batas
Lantas apa yang Anda petik saat musim panen?
Inilah perilakumu
Dan yang paling heran adalah “kezuhudanmu”(keengananmu)
Dengan tempat tingal yang kekal dan lebih memilih kehidupan yang segara
engakau tingalkam
demi Allah kalau begitu Anda bodoh atau Anda tertipu
dalam jual beli karena akan menemui penyesalan segara
Sunguh suatu pandangan yang menakjubkan dari hati yang bercahaya
Hampir saja setan terbakar karena cahayanya
Apakah hati semacam ini sama dengan hati yang gelap,
yang hawa nafsunya menyimpang
dan setan telah menjadikanya sebagai negerinya?
Jika tiba pagi hari, hati ini memberikan salam penghaormatan kepada pemiliknya:
“Saya menjadi jaminan bagi yang tidak bahagia di dunia dan akherat.”
Saya temanmu di dunia dan di padang mahsyar
Dan kamu menjadi temanku di setiap saat
Jika akau berada di dalam kesengsaraan
Maka engkau bersama dalam kesengsaraan dan kehinaan
Seandainya bukan karena banyaknya orang yang menagis di sekitarku
Karena saudara mereka yang terbunuh, niscaya akau akan bunuh diri
Mereka tidak menangisi keprgian orang seperti saudraku
Akan tetapi jiwaku tetap terhibur karenanya
Hai Sakhr, akau tidak akan melupakanmu
Hinga aku menungalkan kehidupanku dan masuk kuburku
Dengan zat-zat penjaga kesehatan, tubuhmu sehat
Karena takut ada penyakit yang akan datang
Maka seharusnya Anda menjaga diri
Dari perbutan maksiat karena taku kepada Sang Pencipta
Semua bencana itu bersumber dari pandangan
Seperti api besar itu bersumber dari percikan bunga api
Betapa banyak pandangan yang menancap dala hati seseorang
Seperti panah yang terlepas dari busurnya
Selagi seseorang memiliki mata
Berasal dari sumber matalah semua merabanya
Mudah beban melakukanya, dilihat pun tak berbahaya,
Tapi, jangan ucapkan selamat datang pada kesenagan sesaat yang kembali dengan membawa bencana
Kapan saja engkau melamparkan pandanganmu dari hatimu
Kamu akan melihat siksa yang kamu tidak mampu melihat keseluruhanya
Dan kamu tidak akan bersabar melihat sebagianya saja
Wahai orang yang melihat yang haram, tidaklah pandanganya dilepaskan
Sehinga ia jatuh mati menjadi korban
Semoga Bermanfaat...
Komentar
Posting Komentar