IQROBOOKSTORE : INFO BUKU BAGUS
PEMBELIAN & PEMESANAN : 08128091926
AL IMAN WA IQADZ AL QUWA AL
KHOFIYYAH : Iman
Membangkitkan Kekuatan Terpendam
Penulis : Prof. Dr. Taufiq Al
Wa'iy
Penerbit : Al I'tishom
Harga asli : 50.000 Harga Diskon
40.000
Prof. Dr. Taufiq Al Wa'iy adalah salah
satu guru dari Syaikh Yusuf Qardhawi, memiliki keluasan ilmu yang luar biasa.
Al Iman Wa Iqadz Al Quwa Al Khofiyyah adalah bukunya yang menyangkut
pengembangan pribadi manusia menuju paripurna, sekaligus kawah tarbiyah bagi
setiap individu.
Iman adalah sumber energi jiwa yang
senantiasa memberikan kita kekuatan untuk bergerak menyemai kebaikan, kebenaran
dan keindahan dalam zaman kehidupan, atau bergerak mencegah kejahatan,
kebatilan dan kerusakan di permukaan bumi. Iman adalah gelora yang memberi
inspirasi kepada pikiran-pikiran kita, maka lahirlah bashirah. Iman adalah
cahaya yang menerangi dan melapangkan jiwa kita, maka lahirlah taqwa. Iman
adalah bekal yang menjalar di seluruh bagian tubuh kita, maka lahirlah harakah
(gerakan). Iman menenteramkan perasaan, menguatkan tekad dan menggerakkan raga
kita. Iman merubah individu menjadi baik, dan kebaikan individu menjalar dalam
kehidupan masyarakat, maka masyarakat menjadi erat dan dekat. Yang kaya
diantara mereka menjadi dermawan, yang miskin menjadi iΙah (menjaga kehormatan
dan harga diri), yang berkuasa menjadi adil, yang ulama menjadi taqwa, yang
kuat menjadi penyayang, yang pintar menjadi rendah hati, yang bodoh menjadi
pembelajar. Ibadah mereka menjadi sumber kesalehan dan kedamaian, ilmu
pengetahuan menjadi sumber kekuatan dan kemudahan, kesenian menjadi sumber
inspirasi dan semangat kehidupan. Jika Anda bertanya, mengapa Bilal dapat
bertahan di bawah tekanan batu karang raksasa dengan terik matahari padang
pasir yang membakar tubuh? Mengapa ia yang tadinya hanyalah seorang budak bisa
berubah menjadi pembesar Islam? Lalu, mengapa Abu Bakar yang lembut menjadi
sangat keras dan tegar saat perang Riddah? Mengapa Umar bin Khattab yang
terhormat mau dengan sukarela membawa gandum ke rumah seorang perempuan miskin
dan Mengapa Khalid bin Walid lebih menyukai malam-malam dingin dalam medan
jihad fi sabilillah daripada seorang perempuan cantik di malam pengantin?
Mengapa Ali bin Abu Thalib mau memakai selimut Rasulullah saw dan tidur di
kasur beliau saat dikepung menjelang hijrah, atau hadir dalam pengadilan saat
beliau menjadi khalifah untuk diperkarakan dengan seorang warganya yang Yahudi?
Mengapa pula Utsman bin AΙan bersedia menginfakkan seluruh hartanya, bahkan
membiayai sebuah peperangan di masa Rasulullah saw seorang diri? Jawaban semua
pertanyaan itu ada di sini: iman! Sejarah Islam sepanjang lima belas abad ini
mencatat, kaum muslimin meraih kemenangan-kemenangan dalam berbagai peperangan,
menciptakan kemakmuran dan keadilan, mengembangkan berbagai macam ilmu
pengetahuan dalam peradaban. Apa yang membuat mereka mencapai semua itu? Itulah
saat di mana iman mewarnai seluruh aspek kepribadian setiap individu muslim,
dan mewarnai seluruh sektor kehidupan. Tapi sejarah juga menorehkan luka.
Pasukan Tartar membantai 80.000 orang kaum muslimin di Baghdad, pasukan Salib
menguasai Al-Quds selama 90 tahun, surga Andalusia hilang dari genggaman kaum
muslimin dan direbut kembali oleh kaum Salib, Khilafah Utsmaniyah di Turki
dihancurkan gerakan Zionisme internasional. Apa penyebab kehancuran ini? Itulah
saat di mana iman hanya menjadi ucapan lisan dan tidak mempunyai hakikat dalam
jiwa dan pikiran, tidak memberi vitalitas dan dinamika dalam kehidupan, lalu
tenggelam dalam lumpur syahwat. Karena itulah penguasa mereka menjadi zalim,
orang kaya menjadi pelit, orang miskin menjadi pengkhianat, dan tentara mereka
tidak punya nyali! Abul Hasan Ali Al-Hasani Al-Nadwi mengatakan: saat kejayaan
adalah saat iman, dan saat keruntuhan adalah saat hilangnya iman. Sebagaimana
iman menciptakan keajaiban di alam jiwa, seperti itu juga ia menulis cerita
keajaiban di alam kenyataan. Gelora dalam jiwa pun menjelma menjadi
prestasi-prestasi sejarah. Allah swt berfirman: "Dan apakah orang yang
sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang
terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat
manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang
sekali sekali tidak dapat keluar daripadanya? Demikianlah kami jadikan orang
yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan." (QS
Al-An'am: 122) Sekarang, ketika kita berbicara tentang proyek kebangkitan
Islam, kita bertemu lagi dengan aksioma ini; saat kejayaan adalah saat iman.
Iman Syahid Hasan Al-Banna mengatakan: "Orang-orang yang bekerja atau
mengajak untuk membangun umat, mendidik bangsa, memperjuangkan dan mewujudkan
misi dan nilai-nilai dalam kehidupan, haruslah mempunyai kekuatan jiwa yang
dahsyat yang mengejawantah dalam beberapa hal: • Tekad baja yang tak tersentuh
oleh kelemahan • Kesetiaan abadi yang tak terjamah oleh penyimpangan dan
pengkhianatan • Pengorbanan mahal yang tak terhalang oleh keserakahan atau
kebakhilan • Pengetahuan, keyakinan dan penghargaan terhadap konsep perjuangan
yang dapat menghindarkan dari kesalahan, penyimpangan, tawar menawar atau
tertipu dengan konsep yang lain. Keempat hal tersebut sesungguhnya merupakan
pekerjaan pekerjaan khusus jiwa. Hanya di atas pilar-pilar dasar itu, dan hanya
di atas kekuatan spiritual yang dahsyat itu sajalah umat yang sedang bangkit
terdidik dan bangsa yang kokoh terbentuk. Siklus kehidupan akan terbarui
kembali bagi mereka yang tak pernah memiliki kehidupan dalam waktu yang lama.
Bangsa yang tidak memiliki keempat sifat ini, atau setidak-tidaknya tidak
dimiliki oleh para pemimpin dan pembaharunya, adalah bangsa yang miskin dan
tersia-siakan yang tak pernah meraih kebaikan atau mewujudkan cita-cita. Mereka
hanya akan hidup dalam dunia mimpi-mimpi, bayang-bayang dan kesemuan.
"Sesungguhnya dugaan-dugaan itu sama sekali tidak berguna untuk
(mendapatkan) kebenaran." (QS Yunus: 36). Inilah sunnah Allah bagi seluruh
makhluk-Nya, dan tidak akan ada penggantinya. "Sesungguhnya Allah tidak
akan merubah keadaan suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang merubah diri-diri
mereka sendiri. " (QS Al-Ra'd: 11)." (Majmu'atur Rosail, Hasan
Al-Banna). Demikianlah. Jelas sudah, apa yang dibutuhkan gerakan kebangkitan
umat saat ini adalah mempertemukan umat dengan sumber energi spiritual mereka: iman!
Itulah persoalan kita, bahwa ada banyak kabut yang menyelimuti pemahaman kita
mengajarkan hakikat iman. Kesalahan atau kedangkalan dalam pemahaman tentang
iman, disertai kesalahan dalam menyusun dan mengajarkannya, adalah sebab utama
yang membuat iman kita tidak bekerja semestinya. Ia tidak memberi inspirasi
pada pikiran, tidak menerangi jiwa, tidak melahirkan tekad dan tidak juga
menggerakkan raga kita untuk bekerja menyamai kebenaran, kebaikan dan keindahan
dalam taman hidup kita. Karenanya tidak ada keajaiban di alam jiwa, dan tidak
akan terangkai keajaiban itu dalam diri kita. ( Ust. Anis Matta, Lc. )
PEMBELIAN
& PEMESANAN : IQROBOOKSTORE
TLP
(021) 8451438 – 84598427 HP/SMS/WA : 0812-8091926 - 0818-18677998
0813-98971757
ALAMAT : RUKO KRANGGAN PERMAI
BLOK RT.6 N0.8 ( DEKAT POM BENSIN KRANGGAN & BENGKEL HONDA, SEBERANG
SEKOLAH ISLAM SABILINA ) JATISAMPURNA, CIBUBUR, BEKASI, TLP (021) 84598427 - 0812-8091926 –
MENYEDIAKAN BUKU-BUKU ISLAM DARI
BERBAGAI PENERBIT, ANEKA AL QURAN
INDONESIA & TIMUR TENGAH ( MUSHAF UTSMANI ), ANEKA HERBAL DLL
Komentar
Posting Komentar