TARBIYAH ISLAMIYAH – PENGERTIAN – PERANAN
Kita sering kali mengenal kata
tarbiyah Islamiyah namun kadang kala kita tidak mengerti maksud dari kata
tersebut. Sebenarnya apa sih arti tarbiyah Islamiyah itu?
Tarbiyah Islamiyah itu
berarti pendidikan yang islami. Ada beberapa pengertian dari tarbiyah
Islamiyah yang berdasarkan dari bahasa Arab, antara lain:
- Ziadah : Penambahan
- Nai’ah : Pertumbuhan
- Taghdiyah : Pemberian
- Riayah : Pemeliharaan
- Muhafazhah : Penjagaan
Kemudian para ulama mengembangkan
pengertian ini menjadi pengertian dalam istilah. Dari Imam Baidhawi (685 H) di
dalam tafsirnya “Anwaru-Tanzil Wa Asrarut Ta’wil menjelaskan:
Makna asal dari kata ‘Rabb’
adalah tarbiyah yang rarti mengantarkan sesuatu secara berkelanjutan tahap demi
tahap demi mencapai tingkat kesempurnaan
Kemudian, dalam tulisan “Madkhal
Ilat Tarbiyah” menegaskan bahwa kata Tarbiyah memiliki empat makna, antara
lain:
- Menjaga dan memelihara fitrah anak
- Menumbuh kembangkan potensi yang dimiliki anak
- Mengarahkan ke arah yang baik dan sempurna
- Bertahap dalam menjalankannya
Dari beberapa pengertian diatas,
dapat disimpulkan pengertian Tarbiyah antara lain:
- Amaliyah yang memiliki sasaran serta tujuan. Baca
juga tentang Tipe
Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam
- Pendidik (Murabbi) yang sebenarnya adalah Allah
SWT, yang telah menciptakan fitrah manusia serta memberikan nikmat berupa
potensi ke setiap masing – masing manusia agar mereka mampu berkembang. Allah
SWT juga yang mengkonsep dan menuntun manusia untuk mengembangkannya
sesuai syariat yang atur dalam Al-Quran yang diturunkannya. baca juga
tentang Manfaat
Media Dalam Pendidikan Islam
- Penuntun untuk manusia agar mampu membuat
perencanaan secara bertahap sesuai marhalahNya.
- Pendidik ajaran Islam harus tunduk kepada aturan
Allah SWT serta tuntutan dienNya.
Dengan demikian, Tarbiyah
Islamiyah merupakan kewajiban bagi seluruh orang tua, yang notabene berperan
sebagai pendidik generasi muslim dan muslimah agar mampu menjadi generasi
madani yang Islami.
Tujuan Tarbiyah Islamiyah
Tujuan pendidikan Islami adalah
tidak lain dan tidak bukan untuk membina, mendidik, dan mengembangkan seorang
anak untuk menjadi generasi muslim dan muslimah yang tunduk dengan syariatNya
serta menjauhi larangan – laranganNya.
Pembinaan ini juga bertujuan
untuk menanamkan rasa ikhlas di dalam hati anak dalam bertaqwa dan beriman
kepada Allah SWT. Rasa ikhlas disini juga digambarkan sebagai generasi yang
tidak sedikitpun memiliki penyesalan dalam beriman kepadaNya. Baca juga
tentang Kelebihan
Pesantren Sebagai Sebuah Pendidikan
Sebagaimana firman Allah SWT
dalam Quran surah An-Nisa ayat 65 yang berbunyi:
Maka demi Tuhanmu, mereka
(pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap
perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati
mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka
menerima dengan sepenuhnya.
Aspek Individu dalam Ajaran
Islam
Ada dua aspek individu dalam
ajaran Islam yang tertera dalam Al-Quran, antara lain:
- Hakikat Jiwa yang membutuhan Pembinaan
Tertulis dalam firman Allah SWT
di dalam Al-Quran surah Asy – Syams ayat 8 yang berbunyi:
maka Allah mengilhamkan kepada
jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
2. Adanya Musuh Bebuyutan
Tertulis dalam firman Allah SWT
di dalam Quran surah Al-Maidah ayat 82 yang berbunyi:
Sesungguhnya kamu dapati
orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman
ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati
yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah
orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya kami ini orang Nasrani”. Yang demikian
itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat
pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak
menymbongkan diri.
Peranan Tarbiyah dalam
kehidupan
Tarbiyah dalam kehidupan memiliki
peran yang penting. Semua peran tersebut juga dapat ditemukan dalam firman
Allah SWT, antara lain:
- Peranan dalam Penerapan Sistem Islam (QS 4 : 65)
Maka demi Tuhanmu, mereka
(pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap
perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati
mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka
menerima dengan sepenuhnya.
- Adanya Jaminan konsistensi muslim terhadap umat
muslim lainnya (QS 18 : 28)
Dan bersabarlah kamu
bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari
dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari
mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti
orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti
hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
- Membangun dan membentuk generasi muslim dalam
peradaban keluarga Islami (QS 2 : 143)
Dan demikian (pula) Kami telah
menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi
saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas
(perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu
(sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti
Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat
berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan
Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang kepada manusia.
- Menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran yang
penuh berkah (QS 7 : 96)
Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami)
itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
- Mewujudkan ketentraman dan kestabilan umat
muslim (QS 106 : 3-4)
Maka hendaklah mereka
menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). (3)
Yang telah memberi makanan
kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.
(4)
- Kewajiban agama (QS 9 : 122)
Tidak sepatutnya bagi mukminin
itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap
golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka
tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
Demikian penjelasan terkait
Tarbiyah Islamiyah atau pendidikan islami. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar