Quantum Tarbiyah (Solikhin Abu ‘Izzuddin)

Pribadi khusus mendapat hadiah khusus dari Allah SWT. Memiliki jati diri unik. Memiliki amal fenomenal. Kaya dengan gagasan besar.

Istiqomahlah di majelis tarbiyah agar jiwa senantiasa tergugah bukan tidur karena lelah.

Segarkan paradigma dalam tarbiyah. Dalami hingga akar-akarnya. Salami hingga ke dasarnya. Mengokohkan pilar-pilarnya dan dan produktif melahirkan karya nyata. Berani keluar dari kebekuan, menerobos dari kebuntuan, kreatif memandang persoalan, tetap bergairah dan istiqomah hingga meraih husnul khatimah : ‘isy kariiman aw mut syahiidan.

Berpikirlah cepat dengan fathonah (gunakan kecerdasan), Amanah (jaga kepercayaan), shiddiq (tetap dalam kebenaran dan kejujuran), dan tabligh (berani menyampaikan dan mengungkapkan kebenaran).

Mau tidak mau, sadar atau tidak, terpaksa atau rela, kita sudah berjanji. Berjanji untuk tunduk kepada aturanNya. Perjanjian ini sudah dimulai sejak dalam kandungan, sehingga manusia terlahir fitrah sebagai muslim.

Menurut Abdullah Nashih Ulwan, salah satu jalan menuju takwa adalah mu’aahadah (selalu mengingat perjanjian dengan Allah).

Kekuatan focus membuat kita setia pada target, serius pada kinerja, dan lurus dalam melangkah. Kesadaran iman menjadi energy yang menghidupkan dan mengerakkan.

Sebaik-baik kesibukan adalah membaca Al-Qur’an, sebaik-baik teman duduk adalah buku. sebaik-baik tempat hiburan adalah perpustakaan, sebaik-baik majelis adalah halaqah zikir dan ilmu, sebaik-baik pengawal adalah amal, sebaik-baik sahabat adalah yang menginatkanmu untuk taat kepada Allah, bahkan dengan melihatnya akan ingat kepada Allah.

Tarbiyah untuk membentuk kader yang mampu jadi problem solver bukan sekedar problem speaker apalagi problem maker.

Dakwah adalah panggilan hati, aktivitas yang dicari. Bahagia rasanya bila bisa mempelopori kebaikan, menginspirasi yang patah hati, membimbing yang tersesat dan menunjuki yang bingung. Semangat memberi yang menyalakan nyali untuk terus berbenah diri.

Kebesaran dimulai dari cara kita memandang masalah. Melihat secara proporsional. Menyikapi tanpa emosional. Bertindak secara professional.

Beberapa kaidah untuk berbenah :

  1. Barangsiapa sibuk dengan perkara wajib hingga tak bisa mengerjakan yang sunnah, maka ia dimaafkan. Tetapi barangsiapa sibuk dengan perkara sunnah hingga meninggalkan yang wajib, ia terperdaya.
  2. Bila engkau tidak bisa menambahkan sesuatu pada dunia, maka engkau akan menjadi beban yang berat bagi dunia (kaidah ar-rafi’I dalam kitab al-masar)
  3. Manusia yang paling kuat hatunya adalah yang paling teguh ucapannya. Ucapan yang teguh adalah ucapan yang benar dan jujur, ia adalah lawan dari perkataan yang bathil dan dusta (Ibnul Qayyim al-Jauziyah)
  4. Manusia dinilai berdasarkan perbuatan mereka. Kebesaran jiwa mereka yang menentukan karya besar mereka memang besar. Di mata orang-orang kerdil, masalah-masalah sepele menjadi besar. Bagi yang berjiwa besar, masalah-masalah besar terlihat kecil. (Abu Thayib al-Mutanabbi)
  5. Ulama dunia bertengkar karena dunia sempit dan terbatas, sedang ulama akhirat tentram dan selamat karena akhirat luas tak bertepi sehingga tak sempat berebut kapling.

Masalah pasti selalu ada. Yang menarik dan menggugah adalah hikmah di balik masalah. Inspirasi yang menyemangati. Sebab orang-orang besar justru lahir karena melihat masalah. Bukan focus pada masalahnya, tapi menggali hikmah di balik masalah untuk mendesain sejarah.

Untuk menggapai hidayah butuh mujahadah. Mencari petunjuk butuh kesunguhan, ada kemauan ada jalan.

Tanpa tarbiyah, harakah (organisasi pergerakan) hanya akan menghasilkan pribadi-pribadi yang memahami politik tapi jiwanya keras dan tidak mengenal kelembutan.

Jangan bertanya apa yang diberikan dakwah padamu, tapi bertanyalah apa ayng sudah kau berikan untuk dakwah.

 

Manusia dan momentum:

  1. Orang yang melewatkan momentum, dia akan bangkrut
  2. Orang yang menunggu momentum, dia akan rugi dan menyesali diri
  3. Orang yang memanfaatkan momentum, dia akan sukses dan beruntung
  4. Orang yang menciptakan momentum, dia akan bahagia

Inti tarbiyah adalah perubahan. Mengubah dari yang biasa menjadi luar biasa. Mengubah keterbatasan menjadi kemelimpahan. Barangsiapa tidak mau mengubah dirinya maka dia tidak akan menemukan kebahagiaan hidupnya.

Belajar akan lebih dahsyat dengan cara mengajarkan. Belajar bukanlah mengisi diri, ememnuhi otak dan pikiran dengan data dan file, tapi belajar adalah memantik potensi, mengeluarkan isi hati dan pikiran, memformulakan data dan informasi menjadi ide, gagasan serta membumikannya dalam tindakan.

Kalau kau ingin menerima hal-hal baik, awali dengan memberi yang terbaik.

Enam hal yang merupakan tipuan paling besar menurut Yahya bin Mu’adz:

  1. Mengharap ampunan dari Allah tapi terus menerus melakukan dosa tanpa penyesalan
  2. Merasa dekat dengan Allah tetapi tidak melakukan ketaatan
  3. Menunggu tanaman surge tetapi selalu menyemai benih amalan neraka
  4. Mencari istana oran-orang yang taat tetapi selalu berbuat maksiat
  5. Menanti pahala tapi tak mau beramal
  6. Mendambakan kasih sayang Allah tetapi selalu melangar ketentuannya

Empat kunci ketenangan hidup:

  1. Aku tahu bahwa rezekiku tidak akan jatuh ke tangan orang lain, maka hatiku menjadi tenang
  2. Aku tahu bahwa tugasku tidak akan dikerjakan orang lain,maka aku sibukkan diriku dengannya
  3. Aku tahu bahwa Allah selalu melihatku, maka aku malu jika aku menjatuhkan diriku dalam lumpur dosa
  4. Aku tahu bahwa ajal itu pasti datang, maka aku selalu bersiap-siap menantinya

(Imam Hasan al-Basri)

 

Visi tarbiyah : mengislamkan orang islam dengan pemahaman yang utuh (al-fahmu asy-syamil) untuk :

  1. Membentuk pribadi muslim yang utuh dank has
  2. Menjadi da’I yang andal dan murobbi teladan
  3. Menjadi pribadi yang bersih, peduli, professional dan melayani
  4. Menjadi politisi bermoral yang siap menjadi pelopor perubahan

Misi tarbiyah : perubahan

  1. Halaqah adalah sarana pembentukan kepribadian muslim yang sempurna untuk memenuhi tuntutan dunia dan akhirat. Yakni pribadi muslim yang integral dan kaffah
  2. Menggugah kesadaran akan adanya aliran-aliran yang memusuhi untuk mengambil langkah antisipatif dan yang mendukung Islam serta bersikap positif terhadapnya, dengan mengelolanya secara cerdas
  3. Memberikan investasi dan saham dalam menggali potensi kebaikan dan keshalihan pribadi muslim serta memanfaatkan untuk kepentingan islam
  4. Mengikis unsur-unsur yang buruk yang ada dalam pribadi muslim, yakni dengan menegakkan bendera kalimah thayibah dalam jiwa untuk melakukan al-bara’ wal wala’, al-hamdu wal bina’, takhalli wa tahalli.
  5. Merealisasikan makna ‘izzah dan I’tizaz pribadi muslim dengan islam, yang mengantarkan untuk beriltizham dengan adab-adab islam tentang adab dan etika muslim
  6. Merealisasikan nilai-nilai komitmen dengan jamaah dan tujuannya
  7. Mempelajari problematika dakwah yang dihadapi kader-kader dakwah dan senantiasa berusaha untuk meng-‘ilajnya, memberikan antisipasi, solusi, dan penanggulangan
  8. Melakukan pendalaman kepahaman terhadap terhadap dakwah dan harakah pada pribadi muslim
  9. Pendalaman terhadap arti dan aplikasi manajemen dan tanzhim dalam amal islami
  10. Memperdalam pemahaman makna ukhuwwah dan aplkasinya secara nyata
  11. Melatih melaksanakan syuro dengan adab-adabnya
  12. Melatih tarbiyah dzatiyah

Tiga kunci kebaikan:

  1. Hendaklah amalanmu hanya untuk Allah
  2. Sukailah do’a yang menjadi milik orang lain seperti engkau menyukainya untuk dirimu\
  3. Jagalah kehalalan makananmu semampumu

(Abu hudzaifah ra)

 

Lima golongan orang yang bakal menyesal:

  1. Orang yang kehilangan kesempatan beramal
  2. Orang yang terputus dari saudaranya saat tertimpa musibah
  3. Orang yang berhasil menangkap musuh tapi lepas kembali karena penjagaan yang lemah
  4. Orang yang meninggalkan istri shalihah jika diuji dengan wanita yang buruk
  5. Orang yang terus bermaksiat hingga ajal menjemputnya

 

Spirit tarbiyah :

  1. Untuk bangkit
  2. Orisinalitas
  3. Melejit
  4. Memprogram diri dengan teliti
  5. Merevolusi diri
  6. Memulai
  7. Membangun militansi
  8. Membina diri
  9. Janji dan transaksi
  10. Konsistensi
  11. Pembelaan

Trilogy tarbiyah :

  1. Tilawah : membacakan ayat-ayat Allah = fungsi informasi agar tahu
  2. Tazkiyah : mensucikan jiwa = membersihkan hati, memotivasi agar mau
  3. Ta’lim : mengajarkan al-Kitab dan al-Sunnah = meningkatkan kapasitas diri agar mampu

 

Filosofi batu bata :

            Batu bata yang baik adalah batu bata yang kuat dan siap menjadi bahan bangunan yang kokoh dan indah. Ia siap dipasang di mana saja terserah sang arsitek dan pemborong hendak meletakkan bata tersebut.

Output kader dahsyat full manfaat:

  1. Senantiasa “bercermin”
  2. Kikis habis sifat egois
  3. Menjauhi debat tak manfaat
  4. Cerdas memahami realitas
  5. Berpikir visioner
  6. Pantang meminta jabatan
  7. Berani, tapi tidak emosional
  8. Tunduk pada tuntutan tugas

Cara nabi membina hati :

  1. Free : bebas tanpa terpaksa dan tekanan
  2. Fun : menyenangkan, mengairahkan, tidak memaksa, dan memotivasi
  3. Fair : sportif, terbuka, jujur, apa adanya
  4. Friendly : bersahabat, akrab, kekeluargaan

Agar pertemuan menyenangkan :

  1. Tunaikan 5 S
  2. Jadilah problem solver
  3. The law of attraction
  4. Inspiratif
  5. Adil dan setia pada yang tidak hadir

Etika halaqoh yang baik :

  1. Datang tepat waktu
  2. Duduk dengan tenang
  3. Jangan suka berkomentar
  4. Berbicara teratur dan sopan
  5. Saling menghormati pendapat orang lain
  6. Bersikap lemah lembut dalam pergaulan
  7. Boleh bertanya untuk mengajar yang lain
  8. Apabila akan meninggalkan majelis meminta izin kepada pemimpin majelis
  9. Tidak boleh menempati tempat duduk yang tadinya diduduki orang lain tanpa ridhanya
  10. Mengucapkan istighfar dan do’a penutup majelis sebelum majelis ditutup

Anatomi majelis :

  1. Iftitah : pembukaan
  2. Tilawah
  3. Kalimat halaqoh
  4. Talaqqi
  5. Mutaba’ah yaumiyah
  6. Qadhaya (permasalahan peserta) dan rawa’I (kabar-kabar gembira)
  7. Ta’limat (penumuman)
  8. Evaluasi
  9. Ikhtitam (penutup)

Untuk mempresentasikan gagasan, terdapat konsep POWER :

  1. Punch (pukulan pertama)
  2. One thema ( focus pada satu tema utama)
  3. Window (membuat ilustrasi sebagai jendela suasana)
  4. Ear dan empaty (membuat pendengar akrab dan cerdas dengan bahasa yang pas)
  5. Resume (jangan lupa membuat ikatan atau kesimpulan yang mudah diingat)

===============

ini adalah buku pertama,

yang membuat saya sangat bersemangat untuk berbenah.

Komentar