ISLAM POLITIK, AJARAN VS KENYATAAN, Fuad Amsyari, PhD

 


  1. 1. ISLAM POLITIK antara AJARAN vs KENYATAAN Fuad Amsyari, PhD. *Disampaikan dalam Kajian Islam di Mesjid Al Ikrom, Sidoarjo, 30 Desember 2018
  2. 2. I. MEMAHAMI ISLAM SEBAGAI AGAMA YANG SEMPURNA
  3. 3. AGAMA ITU BUKAN ASESORIS YANG BOLEH DIPILIH SEMAUNYA DAN DIPAKAI/DITINGGALKAN SEENAKNYA
  4. 4. AGAMA AKAN MENENTUKAN NASIB MANUSIA di DUNIA & AKHERAT
  5. 5. PILIHAN TERHADAP AGAMA ISLAM semestinya karena KESADARAN bukan KELAHIRAN/KETURUNAN
  6. 6. ISLAM ITU AGAMA YANG SEMPURNA al Qur’an, surat al Ma’idah 3
  7. 7. KESEMPURNAAN ISLAM: Islam memberi tuntunan hidup dalam SEMUA dimensi kehidupan manusia
  8. 8. DIMENSI KEHIDUPAN MANUSIA: 1. Sebagai Pribadi 2. Sebagai Keluarga 3. Sebagai Bangsa-Negara ISLAM MEMBERI TUNTUNAN DALAM SEMUA DIMENSI DI ATAS
  9. 9. TUNTUNAN ISLAM (SYARIAT ISLAM ): 1. Syariat as Syahsiah (pribadi) 2. Syariat al ‘Ailah (berkeluarga) 3. Syariat ad Daulah (bernegara)
  10. 10. SYARIAT As SYAHSIAH: (Kehidupan Pribadi) 1. Ritual (Ibadah Mahdhoh) 2. Makan-Minum 3. Berpakaian 4. Lain2 (Aktifitas pribadi keseharian)
  11. 11. SYARIAT Al ‘AILAH: (Kehidupan Berkeluarga) 1. Memilih Pasangan Hidup 2. Hubungan Suami-Isteri 3. Hubungan Anak-Orang Tua 4. Cara mendidik Anak 5. Pengaturan Waris 6. Lain2 (terkait kehidupan keluarga sehari-hari)
  12. 12. SYARIAT Ad DAULAH: (Kehidupan Berbangsa-Bernegara) 1. Cara memperoleh Kekuasaan Pemerintahan 2.Cara Mengelola Bangsa-Negara secara Islami, terkait kebijakan Politik, Ekonomi, Hukum, Sosial-Budaya, Hankam INILAH WILAYAH ISLAM-POLITIK
  13. 13. KETIGA KELOMPOK SYARIAT ISLAM TERSEBUT TERTERA DI DALAM AL QUR’AN dan DIBERI CONTOH PELAKSANAANNYA OLEH NABI MUHAMMAD SAW
  14. 14. II. ISLAM POLITIK SEBAGAI AJARAN ISLAM, Percontohan Nabi dalam ISLAM POLITIK
  15. 15. TAHAPAN PERJUANGAN NABI DALAM MENGENALKAN AGAMA ISLAM SECARA KESELURUHAN 1. Mengenalkan Tauhid (KEIMANAN dlm Islam) 2. Mengajarkan perbaikan Akhlaq Manusia 3. Membimbing berRitual secara Islam dan 4. Melaksanakan Islam POLITIK
  16. 16. 1. 1. PENGENALAN TAUHID a. Wahyu Pertama b. Surat al Ikhlas (Asbabun Nuzul Surat al Ikhlas)
  17. 17. 2. PERBAIKAN AKHLAQ Wahyu ke 2, 3, dst Pertolongan terhadap Dhuafa/ Fakir-Miskin Pembebasan Budak Kebaikan Personal dan Sosial lain
  18. 18. Pokok-Pokok Ajaran Akhlak Mulia yang dituntunkan oleh Islam: 1. Sikap Personal Islam (Zuhud: Kesederhanaan walau kaya, Tawadhu’:Kerendahan hati walau pandai) 2. Sikap sosial pada orang lain (Kejujuran, keadilan, kedermawanan, dll)
  19. 19. 3. RITUAL ISLAM Mulai dengan perintah Shalat (Saat Isra’ Mi’raj) Ayat2 tentang Puasa, Zakat, Haji, Doa, dll
  20. 20. 4. ISLAM POLITIK Diawali dengan Bai’at Aqabah Hijrahnya Rasulullah ke Madinah Piagam Madinah (Rasulullah menjadi Kepala Negara) Penerapan Syariat dalam mengelola Negara (Poleksosbudkumhankam) Diplomasi Islami ke Negara lain
  21. 21. KANDUNGAN AL QUR’AN TERKAIT KEHIDUPAN BERBANGSA-BERNEGARA (Islam Politik): a.l.: QS 7:96, 4:59, 3:28, 5:49, 34:15-16 Ayat2 Kebijakan Poleksosbudhankam, a.l: QS 2:178,188,194,219,275; 3:28,118,105,111, 139; 4:15-16,29,58,71,75,84,92,105;5:33,51,55-57,89,90; 6:151; 8:65-66,73; 9:1,6,8,12-13,23,29,103; 17:32; 24:2-9; 42:10; 49:1; 59:7; 60:1,8,9; 61:4
  22. 22. BAI’AH AQOBAH Sumpah bahwa sebagai Pemeluk Islam harus menjaga: a. Keimanan pada Allah SWT b. Berperilaku Mulia c. Mentaati Nabi
  23. 23. HIJRAHNYA NABI DAN PEMBENTUKAN KELOMPOK / PARTAI ISLAM (HISBULLAH) di MADINAH Nabi menerima Kepemimpinan Politik dari Bani ‘Aus sehingga di Madinah akhirnya terbentuk 2 Kelompok Politik yang tegas polarisasi ideologinya: a. Kelompok Politik Islam, yang memperjuangkan Ideologi Islam (Bani ‘Aus, Bani Khajraj, dll) b. Kelompok Politik Non-Islam, memperjuangkan Ideologi di luar Islam (Yahudi, Nasrani, Majusi, dll)
  24. 24. Proses Memiliki Kekuasan Pemerintahan: 1. Membuat Partai Politik yang akan memperjuangkan diterapkannya Syariat Islam dalam berbangsa bernegara (HIZBULLAH) 2. Menyadarkan umat Islam (personal maupun kelompok ormas-lsm Islam) untuk secara bersama menguatkan Partai Islam tersebut 3. Memenangkan persaingan dengan Partai Sekuler dalam memperebutkan kekuasaan negara
  25. 25. PROSES PERKEMBANGAN POLITIK DI MADINAH: 1. UPAYA PENGUATAN KELOMPOK POLITIK ISLAM oleh tokoh2 Islam yang dipimpin Nabi 2. INTERAKSI dan LOBI INTENSIF BERKELANJUTAN ANTARA KELOMPOK POLITIK ISLAM DAN NON- ISLAM (antara Partai mIslam dan Partai Non-Islam)
  26. 26. TERJADI KESEPAKATAN BERSAMA TENTANG “KEPEMIMPINAN FORMAL & PENGELOLAAN NEGARA MADINAH” oleh Semua Kelompok Politik yang tertuang dalam bentuk PIAGAM MADINAH (Nabi Muhammad secara Formal ditunjuk menjadi Kepala Negara Madinah)
  27. 27. NABI MENERAPKAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN MADINAH SESUAI DENGAN TUNTUNAN ALLAH SWT (Al Qur’an, Surat al Maidah 49)
  28. 28. PENERAPAN HUBUNGAN INTERNASIONAL DENGAN NEGARA LAIN SESUAI SYARIAT
  29. 29. III. DAMPAK PENERAPAN ISLAM POLITIK dalam PERKEMBANGAN ISLAM
  30. 30. PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM 1. Fase Nabi di Mekah, 13 tahun (belum menerapkan Politik Islam) a. Pengenalan Tauhid, Akhlaq Karimah, dan Ritual Islam b. Perjuangan melalui media Dakwah dg jalur orang ke orang, rumah ke rumah c. Berhasil menyelamatkan sekitar 300 orang d. Tatanan Sosial tetap rusak
  31. 31. 2. Fase Nabi di Madinah, 10 tahun (Menerapkan Politik Islam) a. Mulai dengan Hijrah Nabi ke Madinah b. Nabi memimpin Partai Islam (Hizbullah) dalam bentuk Bani ‘Aus c. Kelompok Islam (Bani ‘Aus, Khajraj dll) berhasil melobi Kelompok Yahudi-Nasrani sehingga disepakati Piagam Madinah (Rasulullah sbg Kepala Negara, dll) d. Perjuangan Islam: Dakwah dan Politik e. Seluruh Jazirah Arab dan sekitarnya menjadi Muslim f. Tatanan Sosial tertata adil, aman, sejahtera
  32. 32. SESUDAH RASULULLAH WAFAT Islam terus dipraktekkan dalam semua dimensi kehidupan: Pribadi, Keluarga, Berbangsa-bernegara Islam diperjuangkan dengan metoda Dakwah dan Politik Islam dipeluk kian banyak manusia, memimpin wilayah yang kian luas: Asia, Afrika, Eropah
  33. 33. PERJUANGAN ISLAM Tatkala masuk ke Ranah Politik: 1. Dari dakwah ‘antar individu’ ke ‘antar negara’ 2. Dari dakwah sebatas Tauhid, Ritual, Akhlak, dan Amal Sosial, berlanjut dg Gerakan Politik Islam, Umat bersama dalam satu Kekuatan Politik (Hizbullah=Partai Islam) 3. Umat Islam dari terhinakan menjadi umat yang dihormati dan dibanggakan (Surat al Kautsar)
  34. 34. IV. TINJAUAN ISLAM POLITIK terhadap KETERPURUKAN ISLAM & UMATNYA MASA KINI
  35. 35. MEMAKNAI POLITIK ISLAM 1. ISLAM POLITIK adalah Upaya serius dan istiqomah untuk menjadikan Islam memimpin Tatanan Sosial yang PLURAL, berskala Nasional & Internasional
  36. 36. ISLAM POLITIK MEMPUNYAI 2 (dua) TAHAPAN: 1. Perjuangan Umat Islam untuk menjadi Pemimpin Bangsa-Negara yang penduduknya tentu PLURAL (Qs 03:28) 2. Menerapkan Syariat Kenegaraan yang dituntunkan al Qur’an dan Sunnah Nabi dalam membuat dan menjalankan Kebijakan Nasional. (Qs 05:49)
  37. 37. Tahapan Pertama: Untuk berhasil membuat Umat Islam menjadi Pemimpin Bangsa-Negara maka umat Islam harus membentuk dan menguatkan Partai Islam (Hizbullah). Upaya ini sudah dapat dihitung sebagai bentuk Jihad fie sabilillah, dengan harta dan jiwa, untuk berhasil sampai Partai Islam itu memenangkan persaingan dengan Partai Non-Islam di negeri yang penduduknya pasti majemuk/plural
  38. 38. Tahapan kedua: Setelah umat Islam berhasil menjadikan tokoh Islamnya menjadi Pemimpin Formal Bangsa- Negara maka Kebijakan Nasional yang dibuat dan dijalankan harus sejalan dengan Tuntunan Syariat Kenegaraan. Metoda Mengelola Negara dengan Cara Syariat ini yang disebut sebagai IDEOLOGI ISLAM
  39. 39. IDEOLOGI ISLAM itulah yang akan mampu membuat rakyat (apapun variasi agama yang dipeluknya) menjadi suatu kesatuan bangsa yang aman, adil, makmur, sejahtera, penuh berkah dari Allah SWT. Negara yang kondisinya demikian disebut sebagai “Baldatun Thoyyibah”. Dengan Ideologi Islam itulah maka Islam mendatangkan Rahmat bagi ‘Alam Semesta (Islam itu Rahmatan lil ‘Alamiin)
  40. 40. Berislamnya Nabi jelas terkait pelaksanakan Islam Politik. Nabi melakukan aktifitas politik dalam berislam, yang ujungnya berhasil menjadi Kepala Negara Madinah. Hanya dengan menjadi Pemimpin Negara maka syariat Allah yang terkait kenegaraan baru bisa diterapkan oleh Nabi.
  41. 41. Aktifitas Nabi dalam Politik dilakukan dengan proses sebagai berikut: 1. Mulai dengan penyadaran bahwa pengikut agama Islam bersumpah untuk bersatu saling membantu yang ujungnya menyatakan kesetiaan pada kebijakan Pemimpin terkait dalam masalah sosial-politik . Islam tidak hanya sekedar tatacara peribadatan/ritual maupun amal sosial, namun juga menggalang masa yang berorientasi untuk memimpin tatanan bangsa-negara
  42. 42. 2. Tatkala Kepemimpinan Sosial-Politik sudah berada di tangan Nabi maka kebijakan sosial- politik yang diterapkan Nabi adalah tuntunan Allah SWT terkait masalah kenegaraan, seperti kebijakan Politik Ekonomi, Hukum, Sosial- Budaya, Pertahanan-Keamanan. Nabi melaksanakan Ideologi Islam.
  43. 43. AGAMA ISLAM JELAS MEMILIKI TUNTUNAN ISLAM POLITIK: “BAGAIMANA MEMPROSES AGAR ISLAM MENJADI PEMIMPIN NEGARA YANG BERPENDUDUK PLURAL, MENERAPKAN SYARIAT DALAM PENGELOLAAAN NEGARA UNTUK MEWUJUDKAN TATANAN NEGARA YANG BERADAB, ADIL, AMAN, MAKMUR, SEJAHTERA”
  44. 44. ISLAM MENGAJARKAN BAHWA KESELAMATAN DAN KESEJAHTERAAN MANUSIA TIDAK TERLEPAS DARI AKTIFITAS POLITIK KARENA NEGARA YANG DIPIMPIN SECARA SALAH, TIDAK ISLAMI, AKAN MERUSAK KUALITAS MANUSIA, PERADABAN & LINGKUNGANNYA
  45. 45. KEKELIRUAN UMAT DALAM MEMAKNAI POLITIK SAAT BERISLAM 1. Ajaran Islam dikiranya tidak termasuk aktifitas Politik, hanya sekedar kegiatan Ritual dan Amal Sosial belaka, padahal isi al Qur’an dan percontohan Nabinya jelas menunjukkan keharusan terlibat dalam aktifitas Politik.
  46. 46. 2. Umat sudah puas jika penguasa politik membolehkan umat Islam melakukan ibadah mahdhoh (ritual) secara Islami. Umat tidak peduli apakah negara mengatur ekonomi, budaya, hukum, pendidikan, dll tidak berpedoman pada al Qur’an dan Hadits. Bahkan walau kebijakan tersebut merugikan kepentingan mereka yang non-ritualnya, atau menggerogoti makna keimanan Islam.
  47. 47. 3. Umat sudah merasa benar cara berislamnya jika telah masuk organisasi yang hanya bergerak dalam skala Ritual dan Amal sosial, walau di negerinya ada kesempatan untuk membuat dan membesarkan Partai Politik yang berideologi Islam, bercita-cita menerapkan syariat kenegaraan dalam mengelola bangsa- negara. Akibatnya kepemimpinan negara selalu dalam penguasaan Figur yang bervisi/ berideologi Non-Islam.
  48. 48. V. FAKTA ISLAM POLITIK di KALANGAN UMAT
  49. 49. 1. Banyak Muslim tidak tahu bahwa Islam Politik adalah kewajiban syar’i sehingga jika meninggalkannya terancam DOSA
  50. 50. 2. Banyak Muslim yang keliru memilih dan membesarkan Partai Politik yang berorientasi TIDAK BERTUJUAN menegakkan Syariat Islam terkait berbangsa-bernegara
  51. 51. 3. Banyak Hizbullah (Partai Politik BERTUJUAN MENEGAKKAN SYARIAT ISLAM) yang dikelola/ diurus tidak profesional sesuai Syariat sehingga kalah bersaing dengan Partai SEKULER 4. Negara Muslim banyak yang di kelola secara Feodalistik atau Sekularistik
  52. 52. 5. Banyak Negeri yang menyatakan diri sebagai Negara Islam ternyata dikelola tidak mengikuti Tuntunan Allah SWT terkait kehidupan berbangsa-bernegara SEHINGGA MENJADI NEGARA GAGAL
  53. 53. Wassalaam

 


Komentar