Pada awal kelas filsafat di sebuah
universitas, profesor berdiri dengan beberapa item yang terlihat berbahaya di
mejanya. Yaitu sebuah toples mayonaisse kosong, beberapa batu, beberapa
kerikil, dan pasir. Mahasiswa memandang benda-benda tersebut dengan
penasaran. Mereka bertanya-tanya, apa yang ingin profesor itu lakukan dan
mencoba untuk menebak demonstrasi apa yang akan terjadi.
Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun,
profesor mulai meletakkan batu-batu kecil ke dalam toples mayonaisse satu
per satu. Para siswa pun bingung, namun profesor tidak memberikan
penjelasan terlebih dahulu. Setelah batu-batu itu sampai ke leher tabung,
profesor berbicara untuk pertama kalinya hari itu. Dia bertanya kepada
siswa apakah mereka pikir toples itu sudah penuh. Para siswa sepakat bahwa
toples tersebut sudah penuh.
Profesor itu lalu mengambil kerikil di
atas meja dan perlahan menuangkan kerikil tersebut ke dalam toples. Kerikil
kecil tersebut menemukan celah di antara batu-batu besar. Profesor itu
kemudian mengguncang ringan toples tersebut untuk memungkinkan kerikil menetap
pada celah yang terdapat di dalam stoples. Ia kemudian kembali bertanya
kepada siswa apakah toples itu sudah penuh, dan mahasiswa kembali sepakat bahwa
toples tersebut sudah penuh.
Para siswa sekarang tahu apa yang akan
profesor lakukan selanjutnya, tapi mereka masih tidak mengerti mengapa profesor
melakukannya. Profesor itu mengambil pasir dan menuangkannya ke dalam
toples mayones. Pasir, seperti yang diharapkan, mengisi setiap ruang yang
tersisa dalam stoples. Profesor untuk terakhir kalinya bertanya pada
murid-muridnya, apakah toples itu sudah penuh, dan jawabannya adalah sekali
lagi : YA.
Profesor itu kemudian menjelaskan bahwa
toples mayones adalah analogi untuk kehidupan. Dia menyamakan batu dengan
hal yang paling penting dalam hidup, yaitu : Kesehatan, pasangan anda,
anak-anak anda, dan semua hal yang membuat hidup yang lengkap.
Dia kemudian membandingkan kerikil untuk
hal-hal yang membuat hidup anda nyaman seperti pekerjaan anda, rumah anda, dan
mobil anda. Akhirnya, ia menjelaskan pasir adalah hal-hal kecil yang tidak
terlalu penting di dalam hidup anda.
Profesor menjelaskan, menempatkan pasir
terlebih dahulu di toples akan menyebabkan tidak ada ruang untuk batu atau
kerikil. Demikian pula, mengacaukan hidup anda dengan hal-hal kecil akan
menyebabkan anda tidak memiliki ruang untuk hal-hal besar yang benar-benar
berharga.
Pesan Moral : Perhatikan segala sesuatu yang penting demi
kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan. Luangkan waktu untuk bersama
dengan anak-anak dan pasangan anda. Selesaikan pekerjaan anda ketika anda
berada di kantor, jangan saat anda sedang berkumpul dengan keluarga. Dendam
terhadap seseorang tidak akan bermanfaat untuk anda. Dapatkan prioritas anda
sekarang dan bedakan antara batu, kerikil, dan pasir.
Komentar
Posting Komentar